Minggu, 26 Februari 2012

Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi dan Faktor Penunjang Keberhasilannya

Banyak faktor yang menjadi penghambat dalam komunikasi, dapat dibedakan menjadi :
1.       Hambatan yang bersifat teknis
Seperti kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi maupun method ataupun cara berkomunikasi yang baik belum diketahui. Hamabatan yang bersifat teknis ini, meliputi juga faktor pekerjaan.

2.       Hambatan Perilaku
Seperti : pandangan yang sifatnya apriori (tidak suka), prasangka negative, suasana selalu tidak mau mengalah. Faktor kepentingan pribadi si penerima turut mempengaruhi atau menjadi penghambat.
Apabila ada rasa tidak mempercayai atau kecurigaan, maka hamper dapat dipastikan bahwa komunikasi akan mengalami distorsi atau bahkan ditolak sama sekali.
Sebaliknya, apabila ada saling percaya dan saling menghargai, komunikasi yang “acak-acakan” pun entah bagaimana bisa diterima dengan baik.

Mengembangkan kredebilitas
-          Katakan yang sebenarnya. Berbohong bisa memberikan keuntungan sesaat, tapi begitu kebohongan terbongkar, kredebilitas anda hancur dan sulit sekali diperbaiki.
-          Tindakan sesuai dengan kata-kata.

3.      Hambatan Bahasa
Agar dipergunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti ataupun gerak-gerik yang dapat memperjelas ucapan.
Penggunaan istilah dan bahasa yang ber”bunga-bunga”.
Yang dimaksud dengan bahasa berbunga-bunga adalah penggunaan sejumlah kata yang rumit sementara satu kata saja sudah cukup. Misalnya : harga “naik” menjadi harga “mengalami penyesuaian”.
Selain itu ad istilah-istilah. Istilah ini sebenarnya merupakan bahasa khusus yang sama-sama dimiliki oleh anggota suatu profesi atau pekerjaan tertentu. Bagi mereka istilah ini sangat berharga karena sudah mengandung makna yang baku dan dengan demikian bisa menghemat waktu. Tapi sekali lagi, istilah ini hanya berlaku bagi mereka yang mengerti saja.

4.       Hambatan Struktur (Organisasi)
Karena dibedakan tingkat dalam organisasi, terkadang seorang bawahan takut, malu apabila harus berhubungan dengan atasannya apalagi pimpinannya seorang yang berwibawa dan disegani. Karena rasa tersebut maka komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menghindari hal ini, usahakanlah pemimpin harus lebih bersifat terbuka, supel, mau bergaul dengan bawahan apalagi meluangkan waktu diluar jam dinas untuk bersenda gurau selayaknya seorang sahabat.dan juga sebaliknya, bawahan juga harus punya keberanian menghadapi atasan.

5.       Hambatan Latar Belakang Sosial Budaya
Ini disebabkan oleh suku, adat, tradisi misalnya berbicara dengan orang Solo, lain kalau berbicara dengan orang Batak. Disamping itu latar belakang pendidikan, kebiasaan berteman atau keberadaan lingkungan. Seorang sarjana kadang-kadang sulit berbicara tukang becak, seorang ayah mengalami kesulitan bicara dengan anaknya yang remaja.

6.       Hambatan Karena Proses Komunikasi
Umumnya terjadi karena faktor “saringan”. Contoh dari proses “penyaringan” adalah pada saat kita mengirimkan pesan secara berantai melalui lebih dari satu orang.
Memang sering kali kita tak dapat berhadapan langsung dengan orang yang kita tuju, namun yang penting disadari adalah terjadinya distorsi dalam komunikasi yang diakibatkan proses penyaringan yang panjang.

Faktor-faktor penunjang keberhasilan komunikasi.

A.       Keterpercayaan
B.       Adanya Hubungan (Pertalian)
C.       Kepuasan
D.       Kejelasan
E.        Kesinambungan dan Konsisten
F.        Kemampuan pihak pendengar (Penerima Berita)
G.       Saluran pengirim Berita

Faktor-Faktor Penentu Komunikasi

Pada umumnya ada tiga factor penentu dalam suatu proses komunikasi, Yaitu :
1.       Manusia
Unsur manusia, dengan pengaruh kompleksitas latar belakang sosial budaya.
Komunikasi yang akan terjadi jika over lapping antara pihak yang berkomunikasi tidak berbentuk atau sangat kecil. Keberhasilan komunikasi juga dipengaruhi oleh kesamaan sistem sinyal yang digunakan partisipan

2.       Kebutuhan, minat, relevansi berita ataupun pesan bagi komunikan.
Semakin tinggi kebutuhan, minat, relevansi informasi/pesan untuk komunikan semakin dapat berlangsung suatu komunikasi.

3.       Ketepatan atau kesesuaian penggunaan media, alat, saluran dan metode penyampaian informasi/pesan/berita dari komunikator.
Ada 4 (empat) dimensi yang dapat diuraikan sehubungan dengan pemilikan sarana ataupun metode penyampaian pesan, yaitu :
a.       Dimensi Fisik
Adalah tempat komunikasi itu berlangsung.
b.      Dimensi Sosial
Mencakup hubungan status sosial ekonomi, kultur partisipan.
c.       Dimensi Waktu
Berkomunikasi disaat yang tepat akan memudahkan proses yang berlangsung.
d.      Dimensi Psikologis
Terjadi karena sikap dan sifat para pelaku komunikasi.

Kamis, 23 Februari 2012

Proses Komunikasi

Proses komunikasi sebaiknya dipandang dalam kerangka model yang menunjukan suatu rangkaian tahapan atau langkah-langkah. Dalam setiap komunikasi terhadap tahapan suatu gagasan atau pengertian dikirimkan atau sumbernya yang disebut juga Komunikator atau pengirim pesan; sampai gagasan atau pengertian dijalankan oleh yang menjadi sasaran komunikasi atau di sebut juga komunikan atau penerima.
Untuk memahami komunikasi untuk bisa dilancarkan secara efektif, ahli komunikasi Harold Laswell memberikan pegangan sebagai berikut :
Who says what in which channel to whom with what effect
Proses komunikasi pada umumnya terdiri dari :
1.       Tahap Ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan atau informasi yang dilakukan komunikator.

2.       Tahap Ecoding
Dalam tahap ecoding ini, gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian  bentuk symbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang digunakan.
Symbol atau sandi dapat berbentuk :
-          Kata-kata (Lisan maupun tertulis)
-          Gambar (poster ataupun grafik)
-          Tindakan
      
3.       Tahap Pengiriman
Pengiriman (transmitting) gagasan atau disandikan (encoded) melaui saluran dan media komunikasi yang tersedia. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar, dan bertindak.
Saluran yang dilalui pesan-pesan yang disebut media komunikasi.
Saluran dan media komunikasi dapat berbentuk :
-          Berbentuk lisan (telepon, tatap muka langsung)
-          Tertulis (papan pengumuman dan poster, buku pedoman)
-          Mangalir kebawah (memo dan intruksi tertulis)
-          Kesamping (panitia, pertemuan)
-          Informal (ngobrol di tempat kafe)
-          Formal (konferensi)

4.       Tahap Penerimaan
Setelah dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh komunikan. Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, mengamati, tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
Apabila informasi atau pesan berbentuk komunikasi lisan maka seringkali kegagalan dalam mendengarkan dan berkonsentrasi mengakibatkan hilangnya pesan-pesan tertentu.

5.       Tahap Decoding
Decoding merupakan pesan-pesan yang diterima, diinterpretasikan, dibaca diartikan dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir.
Pikiran manusia, system memori mekanis, insting binatang dan proses berpikir lainnya berfungsi sebagai mekanisme decoding.
Dalam tahap decoding ini dapat terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan terhadap gagasan ataupun ide yang di-decoding oleh komunikator dikarenakan adanya hambatan teknis, dan lebih-lebih adanya perbedaan persepsi antar komunikator dan komunikan dalam pengertian kata ataupun semantic.

6.       Tahap Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon pesan-pesan yang diterimanya, adalah merupakan tahap terakhir dalam suatu proses kominikasi.
Respon yang timbul dapat berupa usaha untuk melengkapi informasi, maminta informasi tambahan ataupun melakukan tindakan-tindakan lain. Apabila setiap pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan tindakan-tindakan yang diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi efektif.

Tipe-tipe Komunikasi

1.       Komunikasi Intrapersonal
Pernahkah anda berkomunikasi dengan diri anda sendiri? Tentu saja pernah. Yaitu pada saat kita sedang memikirkan sesuatu. Misalnya pada waktu kita akan mengambil suatu keputusan, maka kita akan melakukan reflektif-diri.
Hal ini selalu kita lakukan di dalam hidup ini.
Contoh lain dari komunikasi tipe ini adalah : saat semedi, beribadah, berdo’a, sampai saat melamun.

2.       Komunikasi Interpersonal
Komunikasi tipe ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik baik terjadi sebagai dyads (Komunikasi yang terjadi antara dua orang) atau dalam kelompok kecil.
Komunikasi interpersonal dapat bersifat formal ataupun informal, dan kedua-duanya berperan penting di dalam hubungan manusia sehari-hari.

3.      Komunikasi Environmental (Lingkungan)
Komunikasi ini terjadi apabila kita melakukan pengamatan terhadap obyek-obyek yang ada di sekeliling kita.
Dengan kata lain, komunikasi dengan berbagai elemen-elemen lingkungan tempat diri kita berada, baik itu berbentuk tanda-tanda tertentu (sign) atau juga keadaan tertentu.

4.      Komunikasi public (Khalayak)
Merupakan komunikasi antara seseorang (Pembicara) kepada sekelompok hadirin (khalayak)
Pada suatu waktu dan tempat.
Komunikasi dengan publik ini, apabila dilakukan dengan menggunakan sarana (media) seperti surat kabar, radio, TV, majalah, internet, maka akan dsebut sebagai Komunikasi Massa

Elemen Proses Komunikasi

1.       Source (Sumber)
Adalah pihak yang mencetuskan dan menyampaikan pesan, dapat merupakan perorangan maupun sekelompok orang.

2.       Message (pesan)
Berupa rangsang verbal atau nonverbal, biasanya dihubungkan sesuatu makna yang telah dipahami, seperti kata-kata, gerakan tubuh, tanda-tanda tertentu dll.

3.       Channel (Sarana)
Sarana yang di pakai untuk menyampaikan pesan, seperti bahasa atau gerakan-gerakan anggota badan.

4.       Receiver (Penerima)
Biasanya pesan itu dikirimkan oleh seorang sebagai sumber kepada seorang penerima pesan. Penerima pesan ini biasa pula disebutkan sebagai tujuan akhir dari pesan.

5.       Feedback (umpan balik)
Merupakan pesan yang berupa respon atau komentar mengenai pesan yang diterima (atau yang telah dikirimkan)

6.       Noise ( Gangguan)
Segala sesuatu yang menghambat atau mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi (bisa bersifat external/environmental atau internal/intrapersonal).

7.       Context
Merupakan Kondisi (Dimensi) pisik, sosial ataupun psikologikal yang berpengaruh terhadap jalannya proses komunikasi.

Senin, 20 Februari 2012

Pengertian Komunikasi

TEKNIK KOMUNIKASI
A.      PENGERTIAN KOMUNIKASI
Tak dapat di ingkari bahwa sesungguhnya sebagian besar aktifitas manusia sehari-hari melibatkan KOMUNIKASI. Sehingga ada yang mengumpamakan bahwa komunikasi itu serupa dengan bernafas, kita tidak pernah memikirkan cara melakukannya. Kita begitu terbiasa dengan tingkah laku komunikasi kita,  sehingga proses tersebut terasa alamiah bahkan mudah dan sederhana. Tidaklah dapat di bayangkan sebuah masyarakat manusia betapapun kecilnya dapat bertahan apalagi berkembang tanpa komunikasi. Komunikasi merupakan PROSES SOSIAL yang fundamental dalam masyarakat. Melalui proses komunikasi ini pulalah proses personal berlanjut untuk saling berbagi rasa dan arti.
Istilah komunikasi mempunyai banyak arti.
Bagi orang awam, mungkin akan di artikan sebagai alat atau media pengirim informasi ; seperti misalnya telepon, telegram, internet, radio atau televisi. Sebenarnya kalau di telusuri, istilah komunikasi ini berasal dari bahasa latin yaitu dari kata COMMUNIS, yang berarti sama (Common).
Apabila kita akan mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar/titik temu yang sama.  
Ada tiga unsure utama dari definisi komunikasi, yaitu :
1.       Komunikasi harus di pandang sebagai proses
Ini mengandung arti bahwa komunikasi merupakan suatu aliran yang melalui serangkaian tahapan/langkah dan bukan suatu peristiwa yang tersendiri.
2.       Pengiriman informasi, arti dan pengertian
Informasi tidak dikirimkan begitu saja, tetapi harus diterima dan dimengerti. Apabila informasi dikirimkan  dan diterima tetapi tidak dimengerti, maka komunikasi  dalam arti sebenarnya tidaklah tercapai dan terjadilah hal yang disebut MISCOMMUNICATION.
3.       Mencakup aspek manusia dan bukan manusia.


Terima Kasih Ibu

Untuk Ibu



Tanyakan pada dirimu,
Siapa seorang yang paling setia menemani hidupmu
Siapa seorang yang sangat khawatir memikirkan keadaanmu
Siapa seorang yang selalu berdoa atas kesehatan dan kesuksesanmu
Dan siapa seorang yang mempunyai waktu untuk terus memperhatikanmu


Kekasihmu..??

Apa yang telah kekasihmu lakukan untukmu..??
Mengapa kau begitu takut kehilangan dirinya dalam hidupmu..??

Di saat dunia mencampakkanmu, adakah kekasihmu berada di sampingmu?
Di saat arah tak mampu tentukan langkahmu, adakah kekasihmu hadir untuk menuntunmu?
Dan di saat hatimu bimbang dengan keluh hidupmu, adakah kekasihmu kecewa dalam hilangnya semangat pada harapanmu?

Bahkan Tidak sama sekali

Namun, ada seseorang yang di kirim dalam hidupmu untuk hal itu

Hanya Ia yg selalu ada dengan apapun keadaanmu
Bahagia dan sedih dia akan selalu ada untukmu
Meluangkan waktu untuk mendengarkan segala keluh kesalmu
Bahkan senantiasa berdoa atas keringanan masalah hidupmu

Ia, Bukan Kekasih atau bahkan Sahabatmu

Ia, adalah Ibumu

Harta paling berharga yang saat ini kau miliki dari sang maha kuasa
Kado terindah selama hidupmu yang pernah ada dan patut untuk kau jaga

Tapi renungkanlah,
Ketika kau bahagia, adakah kau menceritakannya pada Ibumu..??
Ketika kau sukses, adakah sedikit rejeki yang kau sisihkan untuk Ibumu..??
Dan, ketika kau makan malam bersama pasanganmu, adakah kau tau saat ini makan apa Ibumu..??

Mungkin,
Kau lebih senang berbagi kebahagian dengan pasanganmu
Kau lebih memilih menyisihkan sedikit rejekimu untuk pakaian baru pasanganmu
Dan, kebahagian yang kau cari akan lebih sempurna bila menghabiskan waktu makan malam berdua bersama pasanganmu

Tapi, apa kau tau
Ibumu selalu menunggu kedatanganmu di kursi teras depan rumahmu
Dengan pakaian kusam dan wajah yang penuh harap atas kedatanganmu
Ibumu tak pernah berharap untuk kau belikan sesuatu yang baru,
Sebungkus nasi yang kau beri bahkan sudah cukup untuk membuat Ibumu bangga akan dirimu

Dan, mungkin kau tak tau
Di saat kau bertanya tentang keadaanya
Ia akan selalu berkata
"Ibu selalu baik nak, jangan khawatirkan ibu, ibu takut akan menggangu pekerjaanmu"

Tapi, di saat itu pula

Ia lagi terbaring lemah hanya di temani selimut hangatnya
Berbohong hanya tak ingin merepotkanmu untuk merawatnya

Adakah kau peduli akan hal itu..??
Seberapa banyak materi dan waktu untuk kau habiskan bersama pasanganmu..??
Apakah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk Ibumu..??


Lakukanlah yang terbaik selagi kesempatan itu masih ada untuk Ibumu
Ketika esok kau pulang, melihat kursi teras tak lagi terisi di depan rumahmu
Kamarnya, hanya ada selimut yang sering Ia kenakan untuk menghangatkan tubuhnya

Lemarinya, hanya penuh dengan pakaian kusam yang sering ia kenakan di saat menunggumu pulang di sela waktunya

Terselip surat penuh Harap darinya

"Tuhan, berikan hamba sedikit waktu untuk melihat kesuksesan anak hamba, hamba yakin dia akan datang dan menceritakan perjalan hidupnya selama ini. Hamba yakin dia akan meluangkan waktu untuk memeluk hamba disini, menggantikan selimut hangat yang hamba kenakan saat ini. Dan, hamba yakin dia akan kembali menemani hamba, menghabiskan makanan yang telah hamba sediakan di atas meja makan ini. Tuhan, tolong beri hamba waktu untuk menunggunya."

Namun, kau tau
Ajal telah mendahului untuk mewujudkan harapan terakhirnya

Kau lihat, begitu Ibu sangat mengharapkan kehadiran kita
Selalu menunggu dengan sabar walau letih dengan penyakitnya

Manfaatkanlah waktu untuk kebahagiannya
Walau kita tahu, itu takkan pernah cukup untuk membalas semua apa yang telah Ia lakukan untuk kita

Namun, sesekali kau menjenguk dan menanyakan keadaannya
Ia akan sangat bahagia dan merasa kau masih peduli terhadapnya.

Recent Comment

Translite

IntenseDebate Comments - Top Commenters